DUA JENIS HUTANG

DUA JENIS HUTANG

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

DUA JENIS HUTANG

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

الدَّيْنُ دَيْنَانِ فَمَنْ مَاتَ وَهُوَ يَنْوِي قَضَاءَهُ فَأَنَا وَلِيُّهُ وَمَنْ مَاتَ وَلَا يَنْوِي قَضَاءَهُ فَذَلِكَ الَّذِي يُؤْخَذُ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ يَوْمَئِذٍ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ

“Hutang itu ada dua bentuk, barangsiapa yang mati dalam keadaan berniat melunasi hutangnya maka aku adalah walinya, dan barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak berniat melunasinya maka itulah yang akan diambil kebaikan-kebaikannya pada hari kiamat, yang ketika itu tidak bermanfaat lagi dinar dan dirham.” [HR. Ath-Thabrani dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, Shahihul Jaami’: 3418]

 

#Beberapa_Pelajaran:

1) Bahaya perbuatan zalim, orang yang berbuat zalim di dunia maka di akhirat kebaikan-kebaikannya akan diberikan kepada orang-orang yang pernah ia zalimi, atau sebaliknya apabila kebaikan-kebaikannya tidak mencukupi untuk membayar kezalimannya maka dosa-dosa mereka ditimpakan kepadanya, kemudian ia dilempar ke neraka, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,

أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِى يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِى قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ

“Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut itu?” Sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut di tengah-tengah kami adalah orang yang tidak memiliki dinar dan harta”. Maka Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah seseorang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan sholat, puasa, zakat, namun dia pernah mencaci fulan, menuduh fulan, memakan harta fulan, menumpahkan darah fulan dan memukul fulan. Maka diambil kebaikan-kebaikan yang pernah dia lakukan untuk diberikan kepada orang-orang yang pernah ia zalimi. Hingga apabila kebaikan-kebaikannya habis sebelum terbalas kezalimannya, maka kesalahan orang-orang yang pernah ia zalimi tersebut ditimpakan kepadanya, kemudian ia dilempar ke neraka.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

2) Termasuk perbuatan zalim yang besar adalah menunda-nunda pembayaran hutang dalam keadaan mampu membayar dan sudah jatuh tempo, apalagi yang tidak berniat bayar sama sekali.

3) Keadilan Allah subhanahu wa ta’ala dalam hadits ini jelas terlihat dari dua sisi:

Pertama: Semua kezaliman kepada hamba-hamba-Nya akan dibalas pada hari kiamat.

Kedua: Orang yang berhutang dan berniat bayar namun belum mampu untuk membayar sampai ia meninggal dunia maka tidak digolongkan sebagai orang yang zalim.

4) Harta yang dimiliki seseorang di dunia tidak sedikit pun dapat menyelamatkannya dari azab Allah ta’ala di akhirat kelak karena kezaliman yang ia lakukan di dunia.

5) Peringatan bagi ahli waris untuk segera membayar hutang mayyit apabila ia meninggalkan harta, dan kewajiban ini harus mereka tunaikan sebelum membagi harta warisannya.

 

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

 

✏Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah

 

Sumber:

DUA JENIS HUTANG

 

Semoga bermanfaat. Mohon ta’awun menyebarkan dakwah tauhid dan sunnah ini. Semoga menjadi sebab hidayah dan pemberat timbangan kebaikan kita di Hari Kiamat, insya Allah ta’ala.

Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

══════ ❁✿❁ ══════

Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam.

➡ Channel Telegram Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah ⤵

? Join Telegram: http://bit.ly/1TwCsBr

? Join Telegram: http://goo.gl/6bYB1k

? Gabung Group WA: 08111377787

? FB: www.fb.com/sofyanruray.info

? Web: www.sofyanruray.info

? Android: http://bit.ly/1FDlcQo

? Youtube: Ta’awun Dakwah

Taawun Dakwah

Tebarkan Ilmu, Tumbuhkan Amal, Petiklah Ridho Ilahi

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *